Blog Gizi dan Kesehatan

it's about your everyday life.
Your Ad Here

Tips Membeli dan Menyimpan Telur  

Bila kita membeli telur di pedagang yang ramai, jarang sekali kita mendapatkan telur lama ataupun rusak, karena stoknya cepat habis dan diganti yang baru. berbeda bila kita membeli dari pedagang yang relatif sepi, kita harus berhati-hati memilih telur. Berikut ini beberapa cara memilih dan menyimpan telur yang bisa kita jadikan pedoman.

Telur segar mempunyai kekentalan yang baik, sehingga kuning telur terletak di tengah. Makin lama larutan didalamnya, makin encer sehingga kuning telur bergeser ke tepi. selain itu kantung udara di bagian ujung membuat telur relatif kecil daripada telur segar, diameternya sekitar 1,5 cm.Kantong udara itu makin lama juga akan membesar. berdasarkan sifat itu, saat memilih telur segar kita bisa menggunakan cara:

  1. Telur diletakkan didepan cahaya dan diteropong isinya sambil berputar-putar. Apabila kuning telur bergeser, telur sudah kurang segar. Apabila kuning telur sudah pecah dan bercampur berarti telur sudah rusak
  2. Telur direndam dalam air tawar atau larutan garam 10% (1 sendok teh garam dalam 2 gelas air). Bila telur tenggelam, menandakan masih segar. Bila sedikit terapung, berarti kantong udara di ujung telur membesar menandakan telur sudah lama. Bila telur melayang dalam larutan, berarti telur sudah rusak
  3. Pengamatan kulit luar. Telur yang masih segar berwarna kulit cerah. Telur yang sudah lama biasanya mempunyai warna kulit kusam/keruh, juga mulai timbul bintik-bintik hitam yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur
Jika telur yang kita beli langsung kita gunakan maka penyimpanan telur tidaklah menjadi masalah. Lain halnya jika telur yang kita beli dalam jumlah banyak dan akan dipakai dalam kurun waktu yang cukup lama. Untuk itu perlu diperhatikan metode penyimpanannya agar telur-telur tersebut masih dalam keadaan baik sewaktu kita akan mempergunakannya.
  1. Sebelum disimpan, telur perlu dicuci dahulu untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang biasanya berada dari kandang. sebaiknya telur direndam dahulu, supaya kotoran mudah lepas. Pencucian/penggosokan yang berlebihan mengakibatkan kulit telur menipis dan mudah pecah. Selain itu, juga menyebabkan pelebaran pori-pori telur, sehingga bakteri mudah masuk dan merusak telur.
  2. Setelah dicuci, sebaiknya telur dicelupkan kedalam minyak parafin cair (suhu 60 derajat celcius). Kemudian diangin-anginkan sehingga terbentuk lapisan tipis yang bisa menutupi pori-pori kulit telur dan terhindar daris erangan bakteri.
  3. Atau bisa juga dengan cara telur dicelupkan kedalam air mendidih sebentar saja (sekitar 5 detik). cara ini membentuk lapisan tipis sekeliling kulit telur bagian dalam akibat satu lapisan tipis putih telur terkoagulasi. Lapisan itu juga berfungsi menutup pori-pori kulit telur.
  4. Selanjutnya, telur siap disimpan dalam lemari pendingin.
Sumber: Seri Iptek Pangan Volume 1: Teknologi, Produk, Nutrisi & Keamanan Pangan, Jurusan Teknologi Pangan-Unika Soegijapranata- Semarang

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Daftar Sentra Laktasi Indonesia  

Buat teman-teman pembaca yang ingin melahirkan atau istrinya akan melahirkan, silahkan pilih rumah sakit yang sudah mendukung Inisiasi Dini dan ASI Eksklusif.

DAFTARNYA DIBAWAH INI:
Jakarta

  • PK. St. Carolus
    Jl. Salemba Raya No. 41 Jakarta 10440 Telp. (390) 4441 pes. 7257
  • RS Husada
    Jl. Raya Mangga Besar No. 137-139 Jakarta Barat Telp. (021) 626 0108
  • RSAB Harapan Kita
    Jl. S. Parman Kav. 87 Jakarta Barat Telp. (021) 566 8284 pes. 1205
  • RS Pondok Indah
    Jl. Metro Duta Kav. VE Jakarta Selatan Telp. (021) 765 7525
  • RS OMC
    Jl. Pulomas Barat VI No. 20 Jakarta Timur Telp. (021) 472 3332
  • RS Pertamina Jaya
    Jl. Achmad Yani No.2 By Pass Jakarta Pusat Telp. (021) 421 1911 ext.
    4254
  • RSAL Mintoharjo
    Jl. Bendungan Hilir Raya Jakarta Pusat Telp. (021) 574 9037/574 9038
  • RS Bunda Jakarta
    Jl. Teuku Cik Ditiro Jakarta Pusat Telp. (021) 3192 4917
  • RS Medistra
    Jl. Gatot Subroto Kav. 59 Jakarta Selatan Telp. (021) 527 7382 ext.
    217-222
Bekasi
RSIA Hermina Bekasi
Jl. Kemakmuran No. 39 Margajaya, Bekasi Telp. (021) 884 2121

Depok

RSIA Hermina Depok
Jl. Raya Siliwangi No. 50 Pancoran Mas, Depok Telp. (021) 7720 2525

Bogor
  • RS PMI Bogor
    Jl. Pajajaran 80 Bogor Telp. (0251) 324080
  • RS Azra Bogor
    Jl. Pajajaran No. 129 Bogor Telp. (0251) 318456
Bali
RSB Puri Bunda
Jl. Gatot Subroto VI/19 Denpasar, Bali Telp. (0361) 437999 Fax. (0361)
433988

Makassar
Poltekkes Makassar (Aswita Amir, Siti Mardiah, SKM) Jurusan Gizi
Jalan Paccerakkane KM 14 Daya Makassar Telp./Fax. (0411) 510197

Batam
RS AWAL BROS BATAM
Jl. Gajah Mada Kav. I Baloi, Batam Telp. (0778) 431777

Riau
  • RS Awal Bros Pekanbaru
    Jl. Jendral Sudirman No.117 Tangkerang Pekanbaru, Riau 28282 Telp.
    (0761)
    47333 ext. 2300
  • RS PT Caltex Pacific Indonesia
    Pekanbaru Riau Telp. (0761) 594297
Banten
  • RS Misi Rangkasbitung
    Jl. Multatuli No. 41 Rangkasbitung Lebak, Banten
    42311 Telp. (0252) 201014
  • RS International Bintaro
    Jl. MH Thamrin No.1 Sektor 7 Bintaro Jaya
    Tangerang, Banten Telp. (021) 745 5500
  • RS. Siloam Gleneagles
    Jl. Siloam No. 6 Lippo Karawaci Tangerang,
    Banten

    Telp. (021) 546 0055 pes. 7151
Surakarta
Yayasan Kakak (Fajar Yulianta/Sofie)
Jl. Slamet Riyadi No. 534 B Telp. (0271) 711453


Yogyakarta
RS Panti Rapih
Jl. Cik Ditiro 30 Yogyakarta 55223 Telp. (0274) 514845 pes. 227

Surabaya
RS Mitra Keluarga Surabaya
Jl. Satelit Indah II Darmo Satelit Surabaya 60187 Telp. (031) 734 5333

Semarang
RS St. Elisabeth
Jl. Kawi No.1 Telp. (024) 831 0076 pes. 7405

Kaltim
RS Pupuk Kaltim
Jl. Oxygen, Bontang Kalimantan Timur 75313 Telp. (0548) 41118 pes. 237

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Minum Karnitin Tubuh Atletis?  

Oleh: Sulistyo Prabowo

Seorang pria gemuk berdiri di pinggir jalan. Setiap wanita yang melintas di depannya tampak begitu terpesona sehingga si pria semakin gede rasa. Akan tetapi, ketika dia menoleh ke belakang, tampak seorang pria ganteng berdiri tanpa mengenakan baju, memperlihatkan postur tegap dan otot yang membentuk tubuh ideal dan atletis.

Anda yang gemar nonton televisi pasti sangat kenal dengan spot iklan sebuah produk susu tersebut. Postur tubuh seperti itu menjadi idaman bagi kaum Adam dan mungkin menjadi daya tarik bagi kaum Hawa, seperti yang dimaksud dalam iklan tersebut.

Jika produk susu yang banyak diiklankan selama ini adalah susu formula untuk bayi dan manula, maka produk yang satu ini dimaksudkan bagi segmen pasar orang dewasa. Dalam produk tersebut dikatakan, karena mengandung L-karnitin (L-Carnitine) dan protein tinggi, maka dapat membantu membentuk tubuh lebih atletis. Tetapi, benarkah klaim tersebut?

Karnitin, koenzim vital dalam jaringan tubuh hewan dan berperan dalam metabolisme lemak, merupakan substansi seperti vitamin yang banyak mendapatkan perhatian dewasa ini. Senyawa ini mirip dengan vitamin, dengan pengecualian bahwa pada kondisi normal, hewan tingkat tinggi menyintesa sendiri kebutuhan totalnya. Karena itu, tidak perlu menambahkan karnitin dalam makanan sehari-hari. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa sintesis karnitin badan kemungkinan tidak mencukupi untuk beberapa individu. Selain itu, sejumlah penyakit dapat meningkatkan level karnitin dalam cairan tubuh dan jaringan. Hal ini menimbulkan dua pertanyaan: (1) apakah sintesis oleh tubuh mencukupi kebutuhan karnitin untuk dapat menjaga kesehatan dan (2) apa peranan, jika ada, karnitin dalam beberapa penyakit?

Karnitin pertama kali diisolasi dari ekstrak daging pada tahun 1905, tetapi strukturnya belum ditemukan sampai tahun 1927. Lalu, 20 tahun kemudian, saat Fraenkel (1947) meneliti peranan asam folat dalam makanan serangga menemukan bahwa ulat (Tenebrio molitor) memerlukan faktor pertumbuhan yang ada dalam ragi. Fraenkel menamakan faktor tersebut dengan vitamin BT. Vitamin B karena mempunyai sifat larut dalam air dan T dari Tenebrio. Karena tidak dikenal sebagai vitamin, kemudian namanya diubah menjadi karnitin.

Metabolisme

Karnitin disintesis dalam hati. Pada tikus, kandungan tertinggi ditemukan pada kelenjar adrenalin, jantung, otot rangka, jaringan adiposa, dan hati. Sedikit terkandung dalam ginjal dan otak. Pada manusia, kandungan karnitin otot rangka 40 kali lebih banyak dari yang ada dalam darah. Seperti vitamin yang larut dalam air, dipercaya bahwa karnitin lebih mudah dan dapat terserap seluruhnya.

Karnitin memainkan peranan panting dalam metabolisme lemak dan produksi energi pada mamalia. Fungsi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pemindahan dan pembakaran asam lemak. Karnitin memfasilitasi pemindahan melalui membran mitokondria. Karnitin merupakan bagian dari mekanisme pembawa di mana asam lemak rantai panjang dibuat menjadi turunan asil karnitin dan dibawa melalui membran mitokondria. Membran mitokondria sendiri tidak dapat dilalui oleh asam lemak rantai panjang sendirian atau oleh ester koenzim A-nya. Begitu melalui membran mitokondria, asil karnitin diubah menjadi bentuk koenzim A asam lemak dan dalam kondisi beta-oksidasi melepaskan energi.

2. Sintesis lemak. Meskipun peranan ini masih kontroversial, karnitin tampaknya terlibat dalam pemindahan kelompok asetil kembali ke sitoplasma untuk sintesis asam lemak.

3. Pemanfaatan badan keton. Karnitin memacu oksidasi asetoaseton sehingga berperan dalam pemanfaatan badan keton.

Dewasa ini penekanan utama dalam penelitian adalah peranan karnitin dalam oksidasi asam lemak. Metabolisme karnitin dipelajari terutama dalam kondisi di mana ada perubahan katabolisme lemak dengan perubahan kondisi fisiologi (puasa, latihan, luka bakar, kehamilan, adaptasi dingin) atau kondisi ada penyakit (hipertiroid, hipotiroid, diabetes, aterosklerosis, dan sebagainya).

Kebutuhan

Jika karnitin merupakan zat gizi esensial, dapat dipastikan bahwa kekurangan dalam diet menyebabkan gejala penyakit yang masih dapat diatasi. Dalam kondisi normal tidak ada kebutuhan khusus untuk karnitin. Namun, jika metabolisme tidak normal dan dapat menghambat sintesis, gangguan dalam penggunaan atau meningkatnya katabolisme karnitin dapat diikuti oleh gejala sakit, maka terkadang diperlukan adanya suplemen dari makanan.

Seperti telah dikemukakan di muka, karnitin banyak terkandung dalam pangan hewani dan rendah dalam nabati. Kandungan yang tinggi ada dalam daging, hati, jantung, ragi, ayam, kelinci, susu, dan whey. Sumber yang bagus adalah avokad, kasein, dan kecambah gandum, sementara yang kurang bagus ada dalam kubis, kacang, dan gandum.

Rendahnya kandungan karnitin dalam bahan nabati dikarenakan bahan tersebut biasanya kurang mengandung asam amino esensial lisin dan metionin. Karena itu, diet vegetarian cenderung rendah karnitin. Meski belum diketahui secara pasti, sangat mungkin karnitin disintesis dalam tubuh dari lisin dan metionin. Masih perlu penelitian lebih lanjut terhadap peranan karnitin dalam kesehatan manusia.

Jika karnitin tidak diperlukan dalam suplementasi makanan, seharusnya klaim iklan tadi lebih menekankan pada tingginya kandungan protein, bukan pada adanya L-karnitin. Protein memang dikenal sebagai zat pembangun dalam tubuh. Jadi, jika Anda ingin mempunyai bentuk tubuh yang lebih atletis, konsumsilah asupan tinggi protein, bukan tinggi karnitin!

Sumber: artikel ini disadur ulang dari tulisan yang pernah dimuat di kompas tahun 2004
http://kompas.com/kompas-cetak/0404/28/ilpeng/994046.htm

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Apakah Kegemukan Menular?  

Oleh: Dr Diana Elizabeth Waturangi MSi

Pengajar pada Fakultas Teknobiologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta

SAAT ini banyak cara ditawarkan untuk melangsingkan tubuh, mulai dari jamu gendong, program pelangsingan tubuh, sampai sedot lemak. Hal ini menunjukkan betapa kegemukan telah menjadi suatu masalah bagi masyarakat. Namun, ternyata banyak yang tidak berhasil karena kegemukan bukan suatu masalah yang sederhana.

Pada umumnya setiap orang mendambakan berat badan yang ideal, apalagi wanita. Namun, tidak sedikit juga yang memiliki masalah dengan kegemukan, bahkan sampai obesitas. Obesitas merupakan masalah yang mendunia, tidak terkecuali di Indonesia.

Angka obesitas terus meningkat dari tahun ke tahun. Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2003 menyebutkan, di dunia lebih dari 300 juta orang dewasa menderita obesitas. Bahkan, di Amerika Serikat, sebanyak 280.000 orang meninggal setiap tahunnya karena obesitas.

Di Jakarta diperkirakan 10 dari 100 penduduk menderita obesitas. Biasanya kondisi ini menjadi pemicu penyakit-penyakit seperti jantung, artritis, diabetes tipe 2, serta tekanan darah tinggi.

Orang-orang yang punya masalah dengan obesitas cenderung disalahkan oleh masyarakat sebagai orang yang tidak memiliki semangat yang kuat untuk menurunkan berat badan (lack of will power). Selama ini faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab obesitas, antara lain, pola makan, kurang olahraga, kelainan metabolisme, serta faktor genetika.

Faktor genetika

Sejak hormon leptin ditemukan sepuluh tahun lalu, yaitu hormon pengontrol nafsu makan serta pengatur proses pembakaran lemak dalam tubuh, penelitian tentang gen-gen yang berperan dalam obesitas berkembang dengan pesat, bahkan lebih cepat dibandingkan dengan pertambahan jumlah restoran-restoran "all you can eat" yang sekarang marak di mana-mana.

Paling tidak, sudah dua gen yang diteliti berasosiasi dengan obesitas, yaitu gen ob (obesity) yang memproduksi leptin, serta gen db (diabetic) yang memproduksi reseptor leptin. Leptin dihasilkan oleh sel-sel lemak, lalu dikeluarkan ke dalam peredaran darah. Saat leptin mengikat reseptor leptin yang berada di otak, maka terjadi proses penghambatan pengeluaran neuropeptida Y, di mana neuropeptida Y berpengaruh meningkatkan nafsu makan. Karena itu, apabila tidak ada leptin, nafsu makan menjadi tidak terkontrol.

Sejumlah orang yang memiliki masalah obesitas telah diteliti, dan ternyata mengalami mutasi, baik pada gen yang memproduksi leptin atau gen reseptor leptin, sehingga berpengaruh pada kontrol makanan dalam tubuh.

Dengan teknik rekayasa genetika, kloning gen leptin dari manusia ke dalam bakteri Escherichia coli telah dilakukan, dengan tujuan memproduksi leptin dalam jumlah besar. Percobaan pada tikus yang mengalami mutasi pada gen penghasil leptin menunjukkan adanya penurunan berat badan saat diberikan terapi dengan leptin. Akan tetapi, pada kenyataannya, tidak semua orang yang menderita obesitas diakibatkan karena mutasi pada gen penghasil leptin. Jadi, tentu ada faktor lain yang ikut berperan.

Infeksi virus

Penemuan Dr Nikhil Dhurandhar dari University of Wisconsin, Madison, berhasil membuka misteri lain dari obesitas di luar faktor genetika, yang selama ini dituduh menjadi penyebab utama obesitas. Ternyata obesitas bisa merupakan suatu penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus. Virus ini dapat mengakibatkan penumpukan lemak dalam tubuh sehingga disebut dengan virus lemak/fat virus.

Virus lemak pertama kali ditemukan pada ayam. Ayam yang terinfeksi virus lemak lebih gemuk dibandingkan dengan ayam yang tidak terinfeksi, hal lain, yang mengherankan kadar kolesterol serta trigliserida dalam darahnya lebih rendah dibandingkan dengan ayam normal. Keadaan yang sama juga terjadi pada manusia yang terinfeksi virus lemak.

Saat infeksi terjadi, virus lemak menyebar ke dalam darah dan sel-sel lemak, berikutnya virus memacu sel-sel lemak untuk mengambil kolesterol dan trigliserida dari dalam darah sehingga terjadi penumpukan pada sel-sel lemak. Itulah sebabnya pada orang yang terinfeksi, kadar kolesterol dalam darahnya menjadi lebih rendah dari orang normal. Penemuan ini telah dipublikasikan di International Journal of Obesity 2000.

Studi yang dilakukan terhadap ayam, tikus, dan monyet yang disuntik dengan virus lemak, menunjukkan peningkatan lemak dalam tubuh dengan kisaran 50-100 persen dibandingkan dengan hewan yang tidak disuntik virus walaupun diberikan porsi makanan yang sama.

Virus lemak merupakan kelompok Adenovirus-36. Sampai saat ini telah diketahui 50 jenis adenovirus manusia dan mengakibatkan penyakit-penyakit seperti radang otak, influenza, bahkan diare. Adenovirus biasanya dapat ditularkan lewat udara, kontak langsung, bahkan lewat air. Lalu apakah virus lemak (Adenovirus-36) dapat ditularkan dengan cara yang sama, hal ini masih memerlukan studi lebih lanjut untuk meneliti mekanisme infeksi dari virus lemak tersebut.

Survei terhadap sejumlah penderita obesitas di Amerika Serikat menunjukkan 30 persen di antaranya terinfeksi virus lemak, dan kadar kolesterol serta trigliserida dalam darahnya juga lebih rendah sebesar 35 mg, dibandingkan dengan yang tidak terinfeksi. Penemuan ini merupakan suatu terobosan besar dalam bidang ilmu pengetahuan, dan mungkin bisa mengubah banyak hal dalam mengatasi obesitas. Walaupun tidak semua orang yang menderita obesitas diakibatkan karena infeksi virus, telah terbukti bahwa infeksi virus lemak berperan penting sebagai penyebab obesitas.

Dalam surat kabar Washington Post Agustus 2004, Asosiasi Obesitas Amerika melaporkan teknik laboratorium yang telah dikembangkan untuk mendeteksi virus lemak dari darah. Orang-orang yang terinfeksi virus lemak tidak menyadari adanya infeksi ini sampai dilakukan tes laboratorium, karena tidak adanya gejala klinis yang spesifik.

Mikro-organisme

Penemuan-penemuan terakhir tentang adanya kaitan antara mikro-organisme (bakteri, cendawan, virus) dan beberapa penyakit begitu mengherankan. Hal-hal yang semula dianggap tidak berkaitan dengan infeksi sekarang mulai terlihat berhubungan. Sebagai contoh: bakteri Chlamidia pneumoniae yang sebelumnya diketahui hanya menyebabkan infeksi saluran pernapasan ternyata juga dapat mengakibatkan penyakit jantung, begitu pula dengan cytomegalovirus (CMV).

Contoh lain adalah sakit mag yang selama ini dikenal disebabkan oleh stres, makanan pedas, atau produksi asam lambung yang berlebih, ternyata diakibatkan oleh bakteri >f 3002f 3001<>

Begitu pula dengan autisme. Penelitian terakhir menunjukkan infeksi bakteri Clostridium tetani berperan penting mengakibatkan terjadinya autisme. Artinya, penyakit-penyakit yang selama ini diduga berhubungan dengan faktor fisiologi ataupun metabolisme tubuh ternyata diakibatkan oleh infeksi mikroorganisme.

Kembali ke obesitas, apabila nanti telah terbukti sebagian besar obesitas diakibatkan infeksi virus lemak, maka tantangan ke depan yang perlu dilakukan adalah mendesain vaksin untuk mengatasi serangan virus lemak.


Sumber:http://www.kompas.com/kompas-cetak/0410/04/humaniora/1302042.htm

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Diduga Meninggal Saat Dilarikan ke RS Usai Terjatuh Waktu Futsal  

Oleh: Dr. Ketut Karnala
ConocoPhillips Indonesia, Belanak FPSO Facility

”JAKARTA, KCM--Pelawak tersohor Basuki yang dikabarkan meninggal pada Rabu pukul 18.30 diduga telah mengembuskan nafasnya dalam perjalanan saat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Melia, Cibubur, Jakarta Selatan. Rekan bermain futsal almarhum bernama Ucu (43) sekitar pukul 23.00 Rabu (12/12) di rumah duka Jalan Tapak Siring, Blok F-6, Perumahan Graha Cinere, Jakarta Selatan menuturkan bahwa Basuki meninggal setelah bermain futsal di Lapangan MS Futsal, Jalan Ternate, Cibubur. Selanjutnya Ucu yang mengaku bermain sebagai kiper mengatakan Basuki sempat bermain 15 menit pada babak pertama. Juga sempat beristirahat."Malah sempat membetulkan tempat skor," katanya. Setelah itu Basuki melakukan pemanasan lagi di luar lapangan. Saat pemanasan lagi itulah, katanya, Basuki terjatuh di luar lapangan.

Melihat Basuki terjatuh,
rekan-rekan lain segera memberikan pertolongan lalu melarikannya ke RS Melia Cibubur. Menurut Ucu pihak RS Melia menyatakan, almarhum diduga kuat telah mengembuskan nafas terakhirnya dalam perjalanan ketika dilarikan ke RS. Sebab
sesampainya di RS Melia Basuki sudah tidak bernafas. Setiap Rabu Basuki punya jadwal bermain futsal bersama para rekan bisnisnya. Kali pertama kabar Basuki meninggal sampai di tangan para sahabatnya termasuk Tarzan berasal dari Margono, rekan almarhum yang ikut bermain fustal pada Rabu petang itu. (EH)”


D
ear All,
Meskipun kejadian di atas adalah takdir Yang Maha Kuasa, tapi coba kita
bayangkan; seandainya kita berada dilokasi 'futsal' itu, apa yang bisa kita lakukan ? Apakah ada yang melakukan ABC (Airway, Breathing, Circulation) ~ bantuan dasar utk hidup?Bagaimana kalau menimpa salah satu anggota keluarga kita? salah satu teman kita?

Di bawah ada sedikit ringkasan mengenai RJP (Resusitasi Jantung Pulmoner) atau CPR (Cardiopulmonary Ressucitation) dari: AHA (American Heart Association, 2005). Jangan lupa, sistem terbaru CPR adalah: 30:2 (30 kompresi/pompa dada: 2 X nafas buatan)

Langkah2nya:
Cek Respons/kesadaran. Jika tidak sadar ~ panggil bantuan medis. jika tidak ada telepon atau telpon jauh, minta orang lain untuk mencari bantuan medis. jangan tinggalkan korban sendiri






Sembari menunggu lakukan:
Periksa jalan nafas (hidung, mulut harus bersih dari sumbatan) ~
lihat, dengar dan rasakan ~ jgn lupa lakukan 'head tilt chin lift'(tekan dahi, dagu diangkat)
. Jika tak ada nafas beri bantuan nafas buatan 2 kali hembusan ~mouth to mouth (@ 1 detik)




Tidak ada nafas ~ langsung lakukan CPR 30:2 (30 X kompresi dada; 2 X nafas buatan)Kompresi dilakukan dengan cukup kuat (kedalaman 4-5 cm,cepat; target 100 kompresi dalam semenit). Jika masih tidak sadar, lakukan 5 siklus (1 siklus=1X 30kompresi + 2 nafas buatan)Panggil bantuan..... sembari menunggu lakukan sesuatu !! ...ulangi lg urut2an diatas !!


Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat pada video dibawah ini (atau kunjungi http://depts.washington.edu/learncpr/videodemo/adult-cpr-video.html untuk mempelajari teknik ini lebih lanjut)

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Merencanakan Program Diet Penurunan Berat Badan  

Anda berencana melakukan diet? sudah mendapatkan diet yang tepat..jika sudah apakah anda sudah menghitung berapa target penurunan berat badan anda dalam seminggu? Hmm..kadang-kadang orang yang ingin melakukan diet lupa menentukan target penurunan berat badan yang ingin dicapai. Hal ini berbahaya, karena melakukan sesuatu tanpa tujuan yang jelas dan tidak terukur malah akan menggagalkan rencana anda. sebuah rencana tanpa goal yang realistis dan tidak terukur biasanya rawan gagal.


Berikut Tips untuk Merencanakan Program Diet Anda:

1. Hitung terlebih dahulu Berat Badan Ideal anda

Untuk menentukan berapa target penurunan berat badan anda, maka anda harus tahu dulu berapa berat badan ideal anda. berat badan ideal inilah yang akan anda capai dan menjadi goal anda selama proses diet penurunan berat badan. Berat badan ideal ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Berat Badan Ideal (kg)=(Tinggi Badan dalam cm-100)-[10%x(Tinggi Badan dalam cm-100)]

Berat badan ideal tergantung pada besar kerangka dan komposisi tubuh, yaitu otot dan lemak. seseorang yang mempunyai kerangka badan yang lebih besar atau mempunyai komposisi otot yang lebih besar mempunyai berat badan ideal yang lebih besar daripada yang sebaliknya. Oleh sebab itu, terhadap rumus tersebut diatas diberi kelonggaran 10%

Contoh Kasus:
Seseorang mempunyai tinggi badan 160 cm. apabila kerangka badannya besar, maka berat badan idealnya adalah:
(160-100)-[10%(160-100)]+10%=(54+5,4)= 59,4 kg
namun jika kerangka badannya kecil, berat badan idealnya adalah:
(160-100)-[10%(160-100)]-10%=(54-5,4)= 48,6 kg

Kita asumsikan bahwa berat badan ideal orang tersebut adalah 59,4 kg~60kg. Jika berat badannya sekarang adalah 70 kg maka ia mempunyai target penurunan berat badan sebanyak 10 kg untuk mencapai ke bentuk tubuh yang ideal.

2. Uraikan target penurunan berat badan total yang ingin anda capai menjadi target perminggu

Ok..target penurunan berat badan anda adalah 10 kg, sekarang kita breakdown menjadi target mingguan. Idealnya penurunan berat badan tidak boleh ekstrim dan harus bertahap. penurunan berat badan secara ekstrim hanya akan mengakibatkan anda berakhir di ranjang ICU. Amannya, dalam 1 minggu penurunan berat badan adalah 0,5-1 kg. Berarti jika anda mentargetkan turun 1 kg/minggu maka dalam target 10 kg dapat anda capai dalam 10 minggu atau 2,5 bulan.

3. Hitung Kebutuhan Energi Anda dengan Berat Badan Aktual dan Berat Badan Ideal

Kebutuhan Energi merupakan penjumlahan antara kebutuhan energi basal/Basal Metabolic Rate (BMR) ditambahkan dengan Aktifitas Fisik (AF) dan Proses Metabolisme Makanan atau Spesific Dynamic Action (SDA). Namun kita bisa mengabaikan faktor SDA karena jumlahnya relatif kecil.

Jadi Kebutuhan Energi (kkal)=BMRxFaktor Aktifitas (AF)

A.Rumus BMR (Menggunakan Rumus Harris Benedict, 1919)
Laki-laki = 66+(13,7xBB)+(5xTB)-(6,8xU)
Perempuan = 655+(9,6xBB)+(1,8xTB)-(4,7xU)

dimana:
BB = berat badan dalam kg
TB = tinggi badan dalam cm
U = umur dalam tahun

B. Faktor Aktifitas Fisik (AF)
Laki-laki
sangat ringan= 1,30
ringan = 1,65
sedang = 1,76
berat = 2,10

Perempuan
sangat ringan= 1,30
ringan = 1,55
sedang = 1,70
berat = 2,00

jadi jika anda perempuan dengan BB aktual 70 kg dan BB ideal 60 kg, TB=160 cm dan usia 25 tahun dengan aktifitas ringan maka kebutuhan energi anda adalah:
a. berdasarkan BB aktual
BMR=655+(9,6x70kg)+(1,8x160)-(4,7x25)=655+672+288-117,5=1497,5 kkal
Kebutuhan Energi =1497,5 kkalx1,55=2321.125~2300 kkal/hari

b. berdasarkan BB ideal
BMR=655+(9,6x60kg)+(1,8x160)-(4,7x25)=655+576+288-117,5=1401.5 kkal
Kebutuhan Energi =1401,5 kkalx1,55=2172.325~2100 kkal/hari

Jadi untuk mencapai berat badan ideal maka konsumsi anda tidak boleh >2100 kkal. Namun masalahnya adalah terkadang konsumsi energi kita melebihi dari kebutuhan energi yang dibutuhkan tubuh (2300 kkal). sehingga untuk mencapai konsumsi 2100 kkal terasa berat. untuk itu stabilkan dahulu berat badan anda dengan konsumsi 2300 kkal, baru kemudian setelah stabil. coba kurangi perlahan-lahan 50 kkal hingga mencapai 2100 kkal.


Good luck and have a healthy diet.....!!


Disarikan dari Penuntun Diet Instalasi Gizi RSCM



Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Susu Skim untuk Penderita Kolesterol  

Apakah kadar kolesterol anda tinggi? kadar LDL anda tinggi? jika ya, kenapa anda tidak mencoba susu skim. Yup..susu skim atau susu bebas lemak (kandungan lemak <0.5%) telah terbukti bersifat hipokolesterolemik atau mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Sebuah penelitian dilakukan oleh peneliti Swiss pada 11 pasien penderita hiperkolesterolemia (pencerita kadar kolesterol tinggi dalam darah). Dimana para pasien diberikan susu skim selama 8 minggu. Setelah 8 minggu diukur kadar kolesterol total dalam darah mereka, kadar kolesterol LDL dan indeks atherogenic. Didapatkan setelah 8 minggu pemberian susu skim, kadar kolesterol total, LDL dan indeks atherogenic mereka turun secara signifikan.

Konsumsi susu skim secara teratur juga diduga dapat mengurangi laju proses pengendapan kolesterol dalam pembuluh darah aorta. Sebuah penelitian dilakukan menggunakan kelinci yang diberikan makanan tinggi kolesterol selama 12 minggu dengan faktor perlakuan adalah satu kelompok diberi susu skim, kelompok kedua diberi yoghurt dan kelompok ketiga sebagai kontrol hanya diberi air saja. Hasilnya sungguh mencengangkan, setelah penelitian selesai kelinci-kelinci tersebut dibedah dan dilihat pembuluh darahnya. Pada ketiga kelompok tersebut terjadi proses pengendapan kolesterol dalam pembuluh darah mereka menjadi plaque dengan tingkat ketebalan yang berbeda-beda. Lapisan plaque kolesterol yang tertebal adalah pada kelompok ketiga atau kontrol, kemudian kelompok kedua (yoghurt) dan yang tertipis adalah pada kelinci yang mengkonsumsi susu skim. Secara signifikan susu skim mampu menurunkan laju pembentukan plaque kolesterol pada arteri kelinci yang mengkonsumsi susu skim dibandingkan dengan kelinci yang mengkonsumsi air saja atau yoghurt. Selain itu, kadar serum kolesterol total, kolesterol LDL dan trigliserida dalam darah kelinci yang mengkonsumsi susu skim lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan kontrol.

Proses pengendapan kolesterol atau ateriosklerosis merupakan tahap awal dari terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke. Pengendapan kolesterol dalam pembuluh darah merupakan proses yang alami dan setiap orang pasti mengalaminya. Hanya saja laju pengendapannya berbeda-beda untuk setiap orang. Tergantung pola makan dan gaya hidup seseorang.

So why not start drink a glass of skim milk today?


Referensi:

http://www.ajcn.org/cgi/reprint/52/6/1014

http://www.ajcn.org/cgi/reprint/40/3/479

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

My Unsuccesfull Diet.....Upsss!!  

Pagi ini saya menimbang badan, wow...berat badan saya kembali ke 80 kg..ada perasaan kecewa yang timbul. Seminggu yang lalu saya sempat mencapai angka 76 kg namun kini saya harus berjuang untuk menurunkannya kembali. Saya mencoba menganalisa kenapa berat saya bisa kembali ke angka 80 kg. Setelah saya renungkan saya berpendapat bahwa kenaikan dan penurunan berat badan merupakan proses yang tidak instant. Hal ini saya amini karena mulai dari beberapa minggu ini pola makan saya mulai agak bandel...hehehe. Pada saya berhasil mencapai 76 kg, pola makan saya adalah pola makan rendah karbohidrat sederhana dan saya tidak makan nasi pada malam hari. Namun seminggu ini, saya mulai nakal untuk melanggar komitmen saya dengan diet rendah karbohidrat dan malah menambahnya dengan asupan lemak. pada malam hari saya makan nasi (sedikit)..tapi karena masih lapar akhirnya sesaat sebelum tidur saya mengkonsumsi mie. Berarti ini biang keladinya....supper time harus dihilangkan.

Hmmm...saatnya berjuang kembali menurunkan berat badan. Adapun strategi saya dalam berdiet adalah:

  • mengurangi makanan yang mengandung gula. saya mengkonsumsi teh dan kopi tanpa gula. Namun saya tetap sarapan. Gula merupakan karbohidrat sederhana yang langsung dipecah menjadi energi. Asumsi saya, jika saya mengkonsumsi teh manis, maka ada sebagian karbohidrat yang saya konsumsi pada saat sarapan tidak dikonversi menjadi energi dan akan ditimbun menjadi lemak (secara...saya kerja di kantor dan hanya duduk-duduk saja, sehingga pengeluaran energi saya tidak besar)
  • mengurangi konsumsi karbohidrat. pada malam hari saya mencoba untuk tidak memakan nasi. hal ini saya lakukan agar protein dan lemak yang saya makan pada makan malam langsung dibakar oleh tubuh menjadi energi dan tidak tersisa untuk ditimbun menjadi lemak. yang menjadi masalah adalah biasanya karena tidak mengkonsumsi karbohidrat saya menjadi lapar dan cenderung untuk ngemil atau memasak mie yg nota bene adalah karbohidrat. strategi saya adalah menyiapkan buah untuk dijadikan camilan. Buah walaupun manis dan merupakan sumber karbohidrat, tetapi kandungan energinya rendah. selain itu buah kaya akan kandungan serat yang baik untuk kesehatan
  • mengganti konsumsi daging dan telur dengan ikan.
  • konsumsi sayur dan lalapan pada siang hari dan semangkuk sayur pada malam hari
  • berolahraga minimal 10 menit setiap hari. saya memilih berolahraga pada pagi hari.
  • Puasa senin-kamis (jika tidak kesiangan bangunnya...hehehhe)
ok..that's all. kita lihat hasilnya 1 minggu lagi. wish me luck

update stories:
jumat, 7 desember 2007: 79 kg...hmmm..ga percuma exercise tadi malam.
sabtu, 8 desember 2007: 79 kg ...... secara semalem ga olahraga (hmm mulai ga commit nih)

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Tips Mencegah Diare (Keracunan Makanan)  

Hmmm...musim hujan sudah mulai turun, saluran air sudah mulai penuh dengan sampah-sampah yang hanyut dan di beberapa daerah sudah mulai banjir. Biasanya pada saat ini kasus diare akan banyak bermunculan. Penyebabnya adalah hygiene dan sanitasi yang kurang. Pada saat musim hujan, biasanya kualitas air minum menurun karena tercemar oleh bakteri dari sampah-sampah yang terbawa banjir.

Bakteri seperti Eschericia coli dan Salmonella adalah ancaman utama. Apabila mereka menempel pada bahan makanan, maka mereka akan berkembang biak dengan cepat. Dalam kondisi ideal bakteri-bakteri ini dapat membelah per 10 menit sekali, dan dalam waktu 4 jam, 1 bakteri akan membelah hingga mencapai jumlah 1,000,000 bakteri. Dengan jumlah yang cukup banyak tersebut, racun yang dihasilkan oleh bakteri akan cukup untuk menyebabkan kita mengalami diare, sakit perut, muntah-muntah hingga pusing. Namun jika daya tahan tubuh kita baik, tubuh kita dapat menangkalnya. Celakanya pada saat musim hujan ini, kondisi tubuh kita sering menurun. Sehingga kita perlu mewaspadai akan bahaya bakteri ini pada makanan yang kita makan.

Berikut tips untuk mencegah agar anggota keluarga kita tidak mengalami keracunan makanan (diare) pada musim penghujan ini:

  1. Masak makanan hingga matang. bahan makanan seperti daging, ayam, ikan dan telur merupakan bahan makanan disukai oleh bakteri karena tinggi kandungan karbohidrat dan proteinnya. Selalu masak bahan makanan tersebut hingga matang (minimal hingga suhu 70 derajat celcius).
  2. Jaga agar makanan tetap hangat, jika makanan sudah dingin dan akan dimakan sebaiknya dipanaskan kembali. Memanaskan makanan hanya boleh 1 kali saja. karena proses pemanasan hanya membunuh bakteri saja sedangkan racun yang dihasilkan oleh bakteri tidak dapat hancur oleh proses pemasakan.
  3. Sebaiknya gunakan pisau dan talenan yang berbeda untuk mengolah daging dan bahan makanan lain yang sudah masak. Daging mentah mengandung bakteri sedangkan makanan masak sudah bebas dari bakteri. jika menggunakan pisau yang sama untuk mengolah daging dan memotong makanan masak, dikhawatirkan bakteri dari daging akan mencemari makanan yang sudah masak. Begitu pula dengan talenan.
  4. Selalu cuci sayuran dan buah sebelum dimakan. untuk sayuran yang langsung dimakan, potonglah akarnya, kemudian potong-potong baru dicuci. saat ini telah tersedia produk khusus untuk mencuci sayuran dan buah. gunakanlah produk ini untuk mencuci sayuran dan buah yang akan langsung dimakan. pada sayuran biasanya di akarnya banyak mengandung bakteri E. Coli.
  5. Jika menggunakan air untuk memasak, didihkan terlebih dahulu air tersebut. agar bakteri dalam air mati.
  6. kadang kasus keracunan makanan juga diakibatkan karena yang memasak makanan juga ikut mencemari makanan. sebaiknya selalu cuci tangan sebelum mengolah makanan, setelah memegang daging dan sayuran, setelah dari toilet, dan setelah dari luar rumah. Cuci tangan yang baik dilakukan minimal selama 15 detik menggunakan sabun.
  7. Serangga dan tikus. lakukan pest control (pembasmian serangga dan tikus) pada rumah anda. hewan-hewan tersebut selain menjijikkan juga banyak membawa kuman penyakit. jaga kebersihan rumah dan buang sampah. perhatikan juga kebersihan lingkungan rumah anda
  8. Jangan membeli makanan di luar rumah jika tidak yakin dengan kebersihannya.
Disarikan dari Codex (Code of Practice General Principles of Food Hygiene 2003)

Read More...
AddThis Social Bookmark Button