Blog Gizi dan Kesehatan

it's about your everyday life.
Your Ad Here

Merokok Dapat Menyebabkan Katarak?  

"MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN."

Kalimat tersebut kerap saya jumpai di bungkus rokok. Namun hari ini saya cukup terkejut ketika sedang browsing sebuah jurnal kesehatan. Selain gangguan kesehatan diatas, ternyata merokok juga dapat mengakibatkan gangguan penglihatan yaitu Katarak. Sepengetahuan saya, katarak umumnya terjadi pada penderita kencing manis dan orang yang sudah tua.

Katarak merupakan gangguan penglihatan pada mata, dimana lensa mata yang tadinya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh. Akibatnya cahaya yang sampai ke retina menjadi kabur dan tidak jelas. Jelas hal ini berbahaya, karena jika benda yang kita lihat menjadi kabur tentu kita akan mengalami kesulitan untuk berjalan dan harus meraba-raba. Katarak dapat terjadi pada setiap orang. Katarak merupakan proses degeneratif dimana terjadi penurunan fungsi organ-organ tubuh, termasuk lensa mata kita. Lensa mata yang tadinya jernih akan menjadi semakin keruh seiring dengan pertambahan usia. Namun kadar kekeruhan lensa mata pada setiap orang berbeda, tergantung dari faktor diet, makanan, lingkungan dan faktor lainnya termasuk merokok.

Sebuah penelitian dilakukan di swedia pada tahun 1997 hingga 2002 dengan melibatkan 34.595 orang. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat hubungan antara merokok dan resiko terbentuknya katarak. Ternyata, setelah 5 tahun penelitian dilakukan didapatkan hasil dimana merokok ternyata dapat meningkatkan resiko terkena penyakit katarak. Semakin lama dan semakin banyak rokok yang dihisap, maka resiko terkena katarak akan semakin besar pula.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Lensa mata kita 98%-nya adalah protein. Protein pembentuk lensa mata ini sangat sensitif sekali terhadap sinar ultraviolet dan radikal bebas. Apabila lensa mata terserang oleh sinar ultraviolet dan radikal bebas, maka sel-sel protein pada lensa mata akan menjadi rusak dan mengendap di lapisan mata. Sehingga lensa mata menjadi keruh dan cahaya tidak dapat jatuh ke retina.

Untunglah tubuh kita mempunyai antioksidan yang berasal dari makanan bergizi yang kita makan. Antioksidan ini berfungsi sebagai pelindung mata dari reaksi oksidasi radikal bebas dan sinar ultraviolet. Sehingga lensa mata kita masih dapat berfungsi dengan normal. Pada sebatang rokok mengandung racun dan bahan kimia yang bersifat sebagai radikal bebas. Apabila konsumsi rokok meningkat, maka akan semakin banyak antioksidan yang dikorbankan tubuh untuk melindungi lensa mata dan sel-sel tubuh lainnya dari kerusakan. Apabila cadangan antioksidan tubuh menipis, maka ada sebagian sel-sel tubuh yang tidak dapat dilindungi dari serangan radikal bebas ini. Salah satunya adalah sel-sel protein pada lensa mata. Akibatnya, sel protein menjadi rusak dan menggumpal membentuk endapan yang menghalangi masuknya cahaya ke retina mata.

Bagaimana mencegahnya?

  • kurangi dan hentikan kebiasaan merokok
  • konsumsi makanan bergizi terutama sayuran hijau dan buah-buahan yang berwarna merah dan kuning yang banyak mengandung anti oksidan
  • konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin E seperti kacang-kacangan dan kecambah
  • hindarkan mata dari sinar ultra violet
Sayangi mata anda.......


Sumber:
http://aje.oxfordjournals.org/cgi/content/abstract/162/1/73
http://www.ajcn.org/cgi/reprint/62/6/1439S?
wikipedia (foto)

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Hindarkan Anak dari Junk Food!  


MENGONSUMSI makanan redah kadar gizi atau junk food tampaknya sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat terutama di kota-kota besar. Bahkan tak jarang para orang tua malah mengenalkan makanan tidak sehat ini kepada anak-anaknya sejak dini.

Ketika mengajak jalan-jalan ke mall atau pusat perbelanjaan, banyak orang tua membelikan anak mereka junk food. Begitu perut lapar, anak-anak langsung diajak menyantap paket menu yang terdiri dari nasi plus ayam goreng, atau burger bersusun tiga ditambah sekantong kentang goreng plus segelas soda.

Padahal dari sisi kesehatan sudah diketahui dengan jelas betapa besar risiko kesehatan yang dihadapi bila mengonsumsi makanan junk food secara rutin.

Seperi dipaparkan DR. Dr Saptawati Bardasono, MSc, Sekjen Pengurus Pusat Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), junk food dapat dikonotasikan sebagai makanan yang kualitas gizinya rendah atau juga makanan sampah. Makanan ini biasanya dikemas sebagai menu cepat saji dengan menawarkan rasa yang lezat dan membuat ketagihan.

¨Junk food biasanya mengandung padat kalori, lemak dan bumbu-bumbu dengan kadar garam tinggi sehingga menimbulkan sensasi rasa yang sangat lezat di lidah. Ini jelas tidak sehat karena lemak, kalori dan zat-zat lain yang dikandungnya melebihi batas yang ditentukan. Padahal, komposisi makanan sehat itu kan harus seimbang,,¨ terang DR. Saptawati saat ditemui di sebuah hotel Jakarta, Rabu (16/4).

Bila junk food sudah merambah anak anak dan menjadi bagian dari gaya hidup mereka, lanjut Saptawati, maka dikhawatirkan risiko mengidap berbagai penyakit akan mengintai sejak usia dini.

¨Mereka sudah dari awal akan memiliki risiko mengidap berbagai penyakit seperti jantung, tekanan darah, diabetes, atau jenis penyakit berat lainnya. Oleh sebab itu, anak-anak sebaiknya dihindarkan untuk mengonsumsinya. Yang lebih baik tetap makanan dengan kandungan gizi dan nutrisi seimbang,¨ tambahnya.

Kalori berlebih
Bila ditelaah, junk food memang layak disebut makanan sampah karena dihitung dari nilai gizi, makanan ini sangatlah tidak seimbang. Sebungkus kentang goreng misalnya dapat mengandung 500 kalori, hamburger sekitar 500 kalori, belum lagi bila ditambah minuman soda bisa melebihi total 2000 kalori.

Rata-rata kebutuhan kalori untuk pria dewasa saja rata-rata hanya 1.900 kalori, sedangkan anak-anak sekitar 1500-1900 . Berarti, makan sekali sajian, belum termasuk minumnya, sudah melewati lebih dari separuh kebutuhan kalori untuk anak-anak.

Junk food juga dapat mengandung kolesterol dan gula yang tinggi. Sementara kandungan nutrisi penting seperti protein, vitamin, dan mineral justru terabaikan. Yang dikhawatirkan, junk food kemungkinan mengandung zat berbahaya lain seperti bahan pengawet dan zat aditif yang membuat anak ketagihan. Jadi sebaiknya hindarkan anak Anda dari junk food!

Sumber: Kompas, 16 April 2008

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Resiko Kesehatan Perokok Pasif dan Pencegahannya  


Fuhhh....pernahkah anda merasa dada anda sesak dengan asap rokok pada saat anda naik angkutan umum, di kantor atau di rumah? Sangat menyebalkan sekali tentunya...orang lain yang merokok anda yang mendapat sengsaranya. Jika anda sering mengalami kejadian ini, berarti anda tergolong sebagai passive smoker atau poerokok pasif. Resiko kesehatan pada perokok pasif cenderung lebih besar dari perokok aktif. Penyakit kanker paru-paru dan jantung ishkemia seringkali ditemui pada orang yang terekspos oleh asap rokok untuk waktu yang lama, walaupun ia sendiri tidaklah merokok.

Resiko kesehatan ini terkait sekali dengan kandungan zat-zat beracun dalam rokok. Namun sebenarnya tubuh manusia mempunyai sistem kekebalan yang sebenarnya mampu menetralisir zat-zat beracun ini. Sistem kekebalan ini didapat dari antioksidan yang berasal dari makanan bergizi yang kita makan, seperti sayur-sayuran hijau, buah-buahan segar, makanan berserat tinggi, susu dan makanan sehat lainnya.

Celakanya...dari penelitian yang dilakukan mulai dari tahun 1989 hingga 2000 di berbagai belahan dunia, didapatkan bahwa para perokok pasif atau orang yang terekspos oleh asap rokok cenderung untuk mengalami perubahan pola makan. Dimana setelah mereka mulai terekspos oleh asap rokok, konsumsi makanan yang sehat dan mengandung antioksidan seperti sayuran dan buah malah menurun. Sedangkan konsumsi makanan tinggi lemak, fast food, makanan goreng-gorengan dan konsumsi alkohol malah meningkat. Makanan-makanan ini merupakan faktor pemicu penyakit-penyakit degeneratif seperti kanker, kolesterol, jantung koroner. Kurangnya konsumsi makanan sehat yang mengandung antioksidan akan melemahkan sistem kekebalan tubuh terhadap radikal bebas dan zat-zat toksik dari asap rokok, sehingga tubuh lebih rentan terhdap penyakit.

Jika anda termasuk perokok pasif, mulailah banyak-banyak mengkonsumsi sayur, buah, serealia, makanan berserat tinggi serta makanan sehat lainnya. Kurangi konsumsi daging, lemak serta makanan yang digoreng. Karena resiko anda terkena penyakit degeneratif dan kanker paru-poaru jauh lebih besar dari orang yang merokok.

Sumber:
http://www.ajcn.org/cgi/content/full/72/6/1576

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Awas..! Gorengan Berbahaya  


Anda suka dan terbiasa makan jajanan gorengan. Jika benar, berhati-hatilah. Sebab, bagi seseorang yang suka makan gorengan tiap harinya picu penyakit degeneratif.

"Banyak orang yang tidak tahu bahwa kebiasaan makanan gorengan adalah makanan yang memiliki risiko tinggi bagi kesehatan dan menjadi pemicu penyakit degeneratif," ujar ahli penyakit dalam RSU dr Soetomo Surabaya, Prof Dr dr Yogiantoro SpPD-KGEH saat berbincang-bincang kepada detiksurabaya.com, Jumat (11/4/2008).

Penyakit degenarif itu antara lain, penyakit diabetes mellitus, kardiovaskular, serta stroke. Satu makanan gorengan, setara dengan tiga potong jenis makanan gorengan lauk dan lima potong makanan selingan atau dua potong lauk dan delapan potong makanan selingan.

Prof Yogi menjelaskan, pola makan makanan yang serba instan saat ini memang sangat digemari sebagian masyarakat perkotaan. Gorengan dan jenis makanan murah meriah lain kini juga mudah didapat karena banyak dijual di pinggir jalan.

"Penyakit degeneratif ini tidak menular. Tapi penyakit ini sudah menjadi penyakit serius di seluruh warga di seluruh dunia," tambahnya.

Penyakit kardiovaskular atau penyakit terkait kelainan pembuluh darah dan jantung kini menjadi pembunuh rangking pertama bagi usia di atas 40 tahun.

Sedangkan, kata dia, penyakit kardiovaskular disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol total, LDL, dan trigliserida serta penurunan kadar HDL dalam darah.

"Tiap tahun, penyakit degeneratif akibat kebiasaan makan gorengan selalu meningkat. Peningkatan itu diakibatkan oleh dampak modernisasi yang mengubah perilaku sebagian masyarakat Indonesia menjadi pengonsumsi makanan yang rendah serat dan tinggi lemak," tegasnya.

sumber: Fatichatun Nadhiroh - DetikSurabaya

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

MENYUSUI : Warisan Budaya atau Kebutuhan?  


Saat kita bertanya kepada kawan atau kerabat Mengapa menyusui? mungkin jawaban singkat akan kita dapat, yaitu Karena ini sudah menjadi tradisi. Tradisi memang sebuah produk dari kehidupan, interaksi antara manusia menghasilkan satu gagasan bersama yang membuahkan paradigma plural, itulah realitas kehidupan. Intuisi lahir sebagai landasan pokok pengetahuan baik dan buruknya realitas kehidupan dan alam semesta. Ini terlahir karena usaha manusia untuk memahaminya. Meskipun pada akhirnya manusia hanya mengira-ngira tanpa memahami mengapa harus memberikan ASI bukan makanan lain, misalnya. Permasalahannya akan pelik apabila manusia melakukan satu tradisi tanpa mengetahui alasan dibalik itu sehingga diperlukan sebuah kajian filosofis mengenai pentingnya memberikan ASI.

ASI atau Air Susu Ibu merupakan fenomena alami yang luar biasa. Saat jabang bayi dilahirkan ASI-lah makanan awal yang diberikan sebagai penopang kebutuhan energi manusia untuk dapat bertahan hidup. Menyusui merupakan kegiatan turun-temurun antar generasi. Seorang ibu punya kewajiban untuk menyusui bayinya. Tetapi kenapa harus menyusui? Kenapa keluar air dari payudara perempuan? Apa yang membuat ASI keluar dari payudara ibu?.

Sebagai mahluk yang berfikir, merasa dan mengindra, manusia memang diproyeksikan untuk mencari tahu, meskipun harus dimulai dari keragu-raguan bahkan mitos, karena toh tidak ada kebenaran yang mutlak. Semua apa yang dialami, dilihat, dicium, dirasa adalah media untuk mencari tahu ada apa di balik semua itu. Rasa ingin tahu inilah yang mengantarkan manusia untuk berfikir kritis empiris.

Selain itu manusia selalu harus mengembangkan apa yang diketahuinya, untuk mengatasi kebutuhan hidupnya, tidak hanya tahu seorang ibu harus menyusui, tetapi kebutuhan kepada menyusui. Karena pada hakekatnya manusia itu bukan hanya sekedar hidup, tapi mempunyai tujuan yang harus digapai. Ini sebenarnya keunikan manusia dari makhluk lainnya. Dengan bermodalkan bahasa sebagai alat komunikasi manusia dapat mengembangkan pengetahuannya. Karena tidak ada hewan yang mengeluh ASI saya kurang? Kenapa saya tidak bisa menyusui? atau bertanya Bagaimana biar ASI saya banyak?. Dari transformasi informasi antar manusia inilah timbul akumulasi ide, sehingga memantapkan pengetahuannya untuk mengembangkan pengetahuan dan kehidupannya. Dan meyakini bahwa apa yang selama ini dilakukan itu satu kebenaran.

Peradaban manusia dari tahun ke tahun, dari abad ke abad selalu berubah, begitu juga pengetahuan, lahir dan berkembang terus menerus, kendatipun ilmu didasarkan pada kerangka objektif, rasional, sistematis, logis dan empiris, dalam perkembangannya ilmu tidak mungkin lepas dari mekanisme keterbukaan terhadap koreksi. Agust Comte merumuskan ada tiga jaman dalam perkembangan pengetahuan manusia yaitu teologis, metafisis dan positif. Pada jaman teologis diyakini adanya kuasa-kuasa supernatural atau adikodrati yang mengatur semua gerak dan fungsi semua gejala alam ini. Keluarnya ASI adalah manifestasi kekuatan luar biasa diatas kekuatan insani yang kemudian pada jaman metafisis kuasa adikodrati itu mulai digantikan dengan konsep-konsep abstrak seperti halnya kodrat dan penyebab. Sampai pada jaman positif manusia telah mulai membatasi diri dengan fakta yang tersaji dan menetapkan hubungan kausalitas.

Semua ini timbul karena keingintahuan manusia menyikap tabir alam semesta, disinilah filsafat berperan membuka tabir realitas alam semesta. Tetapi kita selalu dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan pelik atas apa yang kita ketahui, yaitu : Apa hakekat pengetahuan itu?,Bagaimana kita tahu bahwa apa yang kita anggap pengetahuan itu adalah pengetahuan? dan Bagaimana kita bisa membuktikan bahwa apa yang kita anggap sebagai pengetahuan itu benar-benar pengetahuan?. Jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini sangat dipengaruhi oleh cara pandang kita yang akan menentukan sikap dan perilaku kita.

Tapi, Sayangnya diantara kita masih acuh, dan menerima begitu begitu saja tanpa pernah mengkritisi hakikat dari apa yang telah dilakukan, ini terjadi karena beranggapan bahwa lakukan saja karena orang-orang sebelum kita pun melakukan hal itu. Meskipun kadang mereka tidak punya landasan atau alasan kuat kenapa melakukan sesuatu.

PENGETAHUAN DAN BUDAYA

Interaksi manusia dengan alam menjadikan alam sebagai guru, berbagai fenomena alam yang dahsyat mendorong manusia untuk berfikir dan mencari tahu apa di belakang misteri alam semesta itu. Timbulah mitos-mitos tentang alam semesta, misalkan terjadinya gempa bumi disebabkan oleh karena dewa bumi murka kepada penduduk bumi. Selanjutnya pada periode filsafat Yunani yang membawa perubahan yang sangat penting dalam sejarah peradaban manusia yaitu perubahan orientasi pemikiran dari mitosentrik ke logosentrik. Manusia yang pada mulanya pasif berubah menjadi proaktif dan kreatif. Dari proses inilah kemudian ilmu berkembang dari rahim filsafat, yang ahirnya kita nikmati dalam bentuk teknologi.

Dengan demikian, perkembangan ilmu pengetahuan tidak terlepas dari proses, ilmu pengetahuan bukanlah satu yang instant tumbuh begitu saja, tetapi melalui tahapan-tahapan yang panjang dan evolusi ilmu yang terus-menerus. Maka perkembangan ilmu pengetahuan di satu sisi telah mengalami percepatan (akselerasi) akibat perkembangan teknologi, di sisi lain perkembangan ilmu pengetahuan dipengaruhi oleh nilai-nilai dasar ilmu serta karakter ilmu tersebut.

Menurut E.B Taylor tahun 1871, dalam bukunya Primitive Culture, bahwa pengetahuan adalah bagian dari budaya, dia mendefinisikan budaya sebagai semua apa yang diketahui, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat serta kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Maka tidaklah heran kalau ada anggapan bahwa saya menyusui karena sudah tradisi.

Manusia dalam hidup memiliki banyak kebutuhan, makan, minum, pakaian, dan lainnya. Kebutuhan inilah yang mendorong manusia untuk melakukan berbagai tindakan untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam hal ini Ashley Montagu berpendapat bahwa, kebudayaan mencerminkan tanggapan manusia terhadap kebutuhan dasar hidupnya. Tetapi manusia berbeda dengan hewan, maka cara memenuhi kebutuhannya pun berbeda yaitu dengan selalu memperhatikan aspek-aspek moralitas. Manusia tidak mempunyai kemampuan bertindak secara otomatis yang berdasarkan insting dan oleh sebab itu dia berpaling kepada kebudayaan yang mengajarkan cara hidup. Ketidakmampuan manusia untuk bertindak instingtif ini diimbangi oleh kemampuan lain yakni kemampuan untuk belajar, berkomunikasi dan menguasai obyek-obyek yang bersifat fisik.

Kebudayaan diwujudkan dalam bentuk tata hidup yang merupakan kegiatan yang mencerminkan nilai budaya yang dikandungnya. Pada dasarnya tata hidup merupakan pencerminan yang kongkret dari nilai-nilai budaya yang bersifat abstrak, kegiatan manusia dapat ditangkap oleh pancaindra sedangkan nilai budaya hanya tertangguk oleh budi manusia. Selain itu manusia membutuhkan sarana kebudayaan ini pada dasarnya merupakan perwujudan yang bersifat fisik yang merupakan produk dari kebudayaan atau alat yang memberikan kemudahan dalam berkehidupan.

Kebudayaan adalah kesatuan penuh, yaitu satu kosmos yang utuh, dimana masing-masing unsur berkewajiban menjaga keselarasan, harmoni diantara mereka, agar jagad tersebut tidak hancur berantakan. Maka satu sama lainnya berkaitan erat dalam menjaga harmoninya. Kegiatan menyusui adalah salah satu bagian dari kebudayaan merupakan warisan turun temurun yang dijaga. Di banyak tempat dapat dilihat ibu-ibu menyusui anaknya dimana saja dan kapan saja, tetapi ada beberapa komunitas yang justru jarang terlihat ibu-ibu menyusui. Faktor yang membuat kegiatan menyusui bertahan di satu komunitas adalah karena komunitas itu menganggap bahwa menyusui adalah hal yang alamiah, sehat dan sangat penting, bahkan sudah dianggap sebagai tradisi turun-temurun karena wanita di tempat tersebut melihat ibu-ibu menyusui, saat mereka menjadi ibu mereka akan mempraktekannya dan menganggap menyusui itu normal.

Tak dapat disangkal bahwa ada beberapa karakteristik manusia yang justru tidak tertarik untuk menyusui. Menyusui bayi kadang menjadi hal yang tidak mudah bagi seorang ibu meskipun kegiatan menyusui ini telah berlangsung sejak beribu-ribu tahun. Banyak informasi yang biasanya diperoleh secara turun temurun seputar menyusui bayi namun sangat disayangkan beberapa informasi tersebut tidak selalu bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Konon, menyusui akan membuat nafsu makan ibu makin besar sehingga ibu akan menjadi gembrot karena kesulitan mengatur berat badannya. Beberapa ibu juga percaya bahwa menyusui akan merubah bentuk dan ukuran payudara sehingga payudara akan menjadi kendur dan tidak indah lagi. Bahkan ukuran payudara sering dikambinghitamkan sebagai penentu banyaknya ASI yang keluar. Informasi lain yang juga sering berkembang dalam masyarakat adalah bayi akan tertidur lebih lelap jika diberikan susu formula. Merebaknya berbagai mitos mengenai menyusui dalam budaya patriarki yang sangat kokoh dan ditambah lagi diproduksinya susu-susu formula secara masal yang justru dipercaya menjadi asupan pokok untuk bayi sanggup membuat banyak ibu berhenti menyusui atau bahkan tidak mau menyusui bayinya.

Ada hal yang perlu dicatat bahwa sebagian orang tetap konsisten dan kembali kepada nilai-nilai tradisi sehingga kesan saya menyusui karena sudah tradisi lebih terkenal daripada saya menyusui karena saya butuh menyusui. Dalam masyarakat sekarang intuisi, perasaan dan tradisi bersifat dominan sedangkan peranan berpikir belum mendapat tempat.

Lukmansyah
Health Coordinator
Community Health Program Pidie
Medical Teams International

Official Number (+62) 8126991401
Personal Number (+62) 8179021196

Email: lukmansyah_sp@yahoo.it

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Half Day Health Seminar To Care Children, Prevent Autism  

Autisme adalah suatu gangguan yang ditandai oleh melemahnya kemampuan bersosialisasi, bertingkah laku dan berbicara. Bulan April 2008, tepatnya tanggal 2 April telah ditetapkan untuk memperingati hari Autis sedunia. Hal ini mengingatkan kita untuk semakin perduli dan melakukan pencegahan sejak dini agar anak kita tidak menderita Autisme atau jika keluarga kita sudah ada yang menderita autis, ada baiknya mengetahui secara lengkap informasi tentang autisme.

Autisme, atau juga disebut dengan Autistic Spectrum Disorder (ASD), hingga kini belum diketahui secara pasti penyebabnya. Beberapa studi menunjukkan bahwa anak yang mengalami autisme ternyata juga alergi terhadap makanan tertentu. Penderita autis umumnya mengalami masalah pencernaan terutama makanan yang mengandung casein (protein susu) dan gluten (protein tepung). Karena kedua jenis protein ini sulit dicerna maka akan menimbulkan gangguan fungsi otak apabila mengkonsumsi kedua jenis protein ini. Sehingga perilaku penderita autis akan menjadi lebih hiperaktif.

Sangatlah menarik membahas secara lengkap dan menyeluruh mengenai Autisme mulai dari gejala, tindakan kuratif (penyembuhan) hingga tindakan preventif (pencegahan)nya, serta makanan apa yang baik dan tidak baik dkonsumsi oleh penderita Autisme. Seminar yang bertajuk Autisme anak, mengapa bisa terjadi? akan diselenggarakan oleh Sun Hope pada hari Minggu, 27 April 2008 (Pkl. 14.00 WIB) akan dibahas oleh pakar autis indonesia yaitu dr. Irawan Mangunatmadja, SpA(K). Dikemas dalam talkshow yang sangat interaktif, pastikan anda serta kerabat anda hadir dan tidak melewatkannya. arga Tiket Masuk hanya Rp 15.000, akan mendapatkan fasilitas : makalah seminar, sertifikat, snack, dan door prize. Untuk reservasi /pendaftaran dapat melalui email atau SMS ke No. 0811 890 731

Read More...
AddThis Social Bookmark Button